WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
SATU
SUARA GAMELAN MENGALUN dari arah bangsal yang terletak di sebelah timur sementara di bangsal besar yang disebut Bangsal Agung siap dilangsungkan suatu upacara besar yakni peresmian Raden Mas Ario Joko Pitolo dinyatakan sebagai putera mahkota. Meskipun penobatannya sendiri baru akan dilangsungkan beberapa tahun di muka, namun upacara peresmian dirinya sebagai putera mahkota merupakan upacara adat yang selalu dilaksanakan secara besar-besaran.
Ratusan undangan memenuhi Bangsal Agung. Mereka terdiri dari para tetamu khusus dari luar serta puluhan pejabat dan petinggi kerajaan, termasuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kiyai Singgih Kanyoman berdiri dari kursi besar yang didudukinya, memandang ke arah rombongan pemain gamelan lalu mengangkat tangan kanan memberi isyarat. Serta merta suara gamelan mengalun perlahan dan akhirnya berhenti.
Orang tua berusia sembilan puluh tahun ini memutar tubuhnya ke arah kanan dimana Sri Baginda di atas singgasana emas. Di sebelah kiri duduk permaisuri. Di sebelah belakang di atas lantai pualam beralas permadani tebal berderet-deret duduk keluarga istana beserta sanak kerabat terdekat. Patih Jolosengoro duduk di barisan kanan bersama-sama dengan para menteri dan pejabat tinggi kerajaan lainnya.
Calon putera mahkota sendiri duduk di sebuah singgasana
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #58 : Bahala Jubah Kecono Geni Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar